i

Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Setelah kita menelusuri pengertian dari masing-masing kata yang membentuk istilah sistem informasi tentunya kita dapat lebih memahami sebetulnya apa yang dimaksud dengan sistem informasi. Pada intinya, sistem informasi merupakan aplikasi kompleks yang melibatkan beberapa komponen di dalamnya untuk mengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi.

Menurut Mulyanto (dalam Kuswara & Kusmana, 2017, hlm. 18) Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware, dan brainware yang memproses data menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

Software adalah antarmuka aplikasi yang digunakan oleh pengguna sistem informasi, hardware adalah perangkat keras (berwujud fisik) yang melakukan tugas komputasi (komputer, server, dsb), lalu brainware adalah pengguna yang mengoperasikan perangkat lunak sistem informasi (admin).

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang terdiri dari beberapa komponen sistem yang ditunjang oleh sistem itu sendiri, perangkat keras untuk komputasi, dan pengguna untuk mengoperasikannya sehingga dapat menerima input berupa data untuk kemudian mengolahnya menjadi output berupa informasi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kualitas pertimbangan pada suatu instansi organisasi untuk mengembangkan maupun mengoperasikan usaha atau hal yang ingin dituju oleh organisasi tersebut.

Lalu langkah seperti apa yang dapat kita lakukan agar dapat memilih jenis serta mengembangkan sistem infromasi yang sesuai untuk kebutuhan? tentunya melalui analisis dan perancangan sistem informasi.

Perancangan dan Analisis Sistem Informasi

Menurut Rianto, dkk (2015, hlm. 296) Perancangan sistem informasi dapat diartikan sebagai perencanaan dari pembuatan suatu sistem yang menyangkut berbagai komponen sehingga akan menghasilkan sistem yang sesuai dengan hasil dari tahap analisis sistem.

Analisis sistem sendiri menyangkut pemilahan dari masing-masing permasalahan yang dihadapi serta solusi yang akan dilakukan pada suatu proses bisnis. Hal itu bertujuan agar kita dapat menentukan berbagai kebutuhan minimum sistem seperti: sistem membutuhkan tabel master karyawan beserta form isian data karyawan agar dapat menampung data.

Selanjutnya kita dapat mulai merancang diagram alir (flow chart) untuk menentukan bagaimana alur data pada saat diterima, diproses, hingga akhirnya dikeluarkan menjadi informasi. Misalnya, jika suatu dokumen diketahui tidak valid, maka proses tidak akan dilanjutkan hingga karyawan menyerahkan dokumen yang valid.

Tahap lanjutan yang dapat dilakukan dalam perancangan dan analisis ini dapat pula diterapkan. Seperti membuat wireframe atau prototyping sistem informasi yang merupakan tahap membuat sketsa kasar serta interaksi dari tampilan antarmuka sistem yang sedang dirancang.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai